APAKAH ANDA MASIH BERANI BERHENTI BERJUANG?

Dulu, kita hanya tiga orang. Tiga orang dengan satu ide: menyediakan jasa konstruksi. Sekarang? Kita berdiri dengan 227 rekan, bukan hanya membangun gedung, tapi juga mengurusinya (security, housekeeping, teknisi), mencetak semua kebutuhan, sampai menyediakan nasi kotak, menyediakan kebutuhan sekolah & pemerintah. Bayangkan William Tanuwijaya (pendiri Tokopedia). Ia cuma penjaga warnet yang punya visi liar. Visi liar kita adalah menjadi everything-provider. Enam tahun ini, kita sudah membuktikan bahwa dari nol, kita bisa melayani lima lini bisnis berbeda. Jika kita sudah sejauh ini, kenapa harus takut dengan tantangan yang lebih besar?

Perusahaan lain puas dengan satu bisnis. Kita? Kita lompat pagar. Ketika melihat gedung selesai, kita tawarkan building management. Ketika butuh dokumen, kita buka printing. Ini bukan serakah, ini adalah survival cerdas. Kita melihat celah, persis seperti Bob Sadino yang berani jadi kuli bangunan dulu. Kenapa? Karena dia sadar, bisnis adalah mencari peluang, bahkan di tengah keterpurukan. Transformasi dari hanya konstruksi ke jasa end-to-end membuktikan: 227 orang kita tidak diciptakan untuk puas.

Kekuatan kita ada di 227 orang di lapangan. Mereka wajah kita. Mereka yang menentukan apakah gedung itu bersih, aman, cetakan itu cepat, atau nasi box itu enak. Tapi pertumbuhan ini berbahaya jika kita lengah. Milad ke-6 ini adalah tamparan keras: Profesionalisme adalah nol kompromi. Kita harus beroperasi layaknya satu raksasa, bukan lima bisnis kecil-kecil yang terpisah.

Kita sudah melewati masa tiga orang penuh ketidakpastian. Hari ini, di milad ke-6, tujuannya hanya satu: Jadilah benchmark, bukan sekadar pemain. Kita harus membangun dengan kualitas yang membuat pesaing sakit kepala. Kita harus melayani dengan excellent sampai pelanggan tidak mau pindah. Apakah kita akan berhenti di 227 orang? Tentu tidak. Ini adalah tahunnya kita membuktikan bahwa tiga orang pendiri itu bukan sekadar beruntung, tapi memang menciptakan legacy besar.